File download is hosted on Megaupload
The Milo – Wasted Parts 2xCD (Anoa Records, 2017)
Setiap band/musisi sangat penting untuk menyimpan arsip karya-karya mereka, bahkan untuk materi-materi non album maupun yang tak terpakai.
Hingga dekade 2000-an masih banyak band yang memegang tradisi merekam demo dulu, sebelum rekaman secara profesional.
Kini tradisi tersebut sudah mulai memudar, karena sejak era smartphone banyak musisi yang merekam demo mereka melalui perangkat tersebut, dengan tujuan hanya sebagai guide saja, bukan untuk tujuan membuat demo rekaman.
Generasi musisi umur 30-an ke atas tentu familiar kalau rata-rata band generasi mereka selain merekam album, juga memiliki koleksi demo.
Jadi penulis suka heran dengan band-band saat ini ketika mendapatkan fakta, Q:“band lu enggak punya pre-production demo (ket: demo final sebelum rekaman full track)? Bahkan demo latihan?” “Langsung rekaman aja?” A: “Ada sih, tapi cuma guide yang direkam pake hape doang,”
Miris, mengingat para penggemar fanatik biasanya suka mencari dan mengkoleksi rekaman demo, rarities maupun b-sides dari band yang mereka gemari. Karena ada kebanggaan eksklusivitas tersendiri.
Masalah nomor dua; kalau pun band-band lokal tersebut memiliki koleksi demo, biasanya pengarsipannya buruk. Sehingga bukan hal baru kalau kita menjumpai kalimat: “Wah, demo-demo tape band gw udah pada ilangan gak tau ke mana,” Hal ini banyak menjangkiti band-band lama di lokal.
Oke, mari kita membahas fokus utama ulasan kali ini, yakni album Wasted Parts (2017) milik The Milo, pionir shoegaze di Indonesia. Sebuah album ganda yang berisi koleksi b-sides, rarities & remix milik The Milo yang diambil dari era dua album penuh mereka (2003 – 2011).
Bagi para penggemar The Milo tentu sudah tidak begitu asing dengan beberapa materi di album ini, karena di era 2000-an dulu beberapa mp3-nya sudah banyak tersebar dari PC ke PC (long live filesharing! :D).
Wasted Parts (2017) adalah sebuah usaha yang bagus dari The Milo dalam mengarsipkan karya-karya non album mereka. Namun sayangnya, hal tersebut tidak diimbangi dengan informasi mendalam di tiap lagunya, karena para fans tentu membutuhkan informasi detail (kapan, di mana, ditulis oleh siapa, masuk ke album kompilasi apa, dll.) dari single-single lepas ini.
Tapi setidaknya dengan dirilisnya album kompilasi ini, kita tak perlu bongkar-bongkar lagi hardisk / CD-R koleksi mp3 lawas untuk mendengar b-sides nya The Milo.
Genre musik: Dreampop, Post-Rock, Nu-Gaze, Shoegazing, Downtempo, Trip-Hop, Electronic.
Untuk penggemar: The Milo! Siapa lagi?
* beli CD-nya di SINI.