File download is hosted on Megaupload
Belantara – Communion (Lawless Jakarta Records, 2018)
Jujur, Belantara cukup membuat saya terkejut. Karena ketika mendengarkan demo pertama mereka pada tahun 2014 kemarin, musiknya masih terdengar sedikit generik seperti band-band stoner/sludge lokal pada umumnya yang ingin jadi Down atau Komunal. Namun ketika sudah mendengar Communion, pendapat saya terhadap mereka berubah.
Di Communion (2018) Belantara tak hanya memainkan sludge-metal, namun juga memasukkan unsur-unsur deathgrind dan groove-metal dengan sentuhan progresif ke dalam musik mereka.
Selain itu, lagu “Latar Kendali” dan “Holy River” band asal Bogor ini juga mengejutkan saya melalui eksperimentasi musik tradisional Sunda, lengkap dengan instrumen karinding, seruling dan perkusi, yang berkolaborasi dengan kelompok teater.
Untuk artwork albumnya pun Belantara menggarapnya secara apik, dengan menggunakan lukisan yang bergaya eskpresionisme.
Mungkin Communion (2018) adalah bukti dari teori kalau sebuah band kadang ada yang membutuhkan waktu agar musik mereka bisa jadi bagus.
Satu-satunya hal yang cukup mengganggu di album ini adalah sound drums-nya yang terdengar terlalu dipoles; entah itu hasil eksekusi mixing atau Belantara-nya menggunakan drums trigger.
Musik-musik stoner-metal / sludge-metal lokal memang kini sudah memasuki tahap membosankan, karena jarang ada yang melakukan inovasi, beruntung kini telah hadir Communion dari Belantara yang membuatnya tetap segar untuk dinikmati.
Genre musik: Progressive-Sludge, Deathgrind, Sludge-Metal, Groove-Metal
Untuk penggemar: Soilent Green, Crowbar, Iron Monkey, Philip Anselmo And The Illegals.